Pages

Saturday, October 2, 2010

Satu

I found an interesting writing of the “previous” me. It’s a part of diary and this is the first time I publish my “pink” letter. It’s a bit embarrassing but it’s just a memory so....

Jatuh Cinta sama Satu


(photo from deviantart)


Orang-orang bilang “Jangan jatuh cinta sama dia!Logatnya aneh!”. Tapi apa cukup alasan itu untuk menghilangkan rasa ke seseorang. Rasa kan tidak datang begitu saja, dan pastinya dia tidak akan pergi begitu saja. Rasa itu tumbuh karena dipupuk dan lambat laun menjadi rasa yang kuat dan kental hingga terkadang menyesakkan hati. Terdengar gombal ketika ada yang berbicara kalau sedang jatuh cinta, gula pun berubah rasa jadi madu. Tapi pada kenyataannya memang seperti itu, rasanya bibir ini tidak bisa menghilangkan senyumnya. Pemandangan jadi terlihat seribu kali lebih indah. Bahkan cermin pun bisa protes karena kita selalu menolehn kepadanya. Karena jatuh cinta memang sungguh menawan.

SATU begitu aku menyebutnya. Pastinya bukan nama dia yang sebenarnya, hanya saja aku suka memanggil dia seperti itu. Orangnya biasa saja. Mungkin justru karena ke”biasa”anya itulah yang membuat aku terkesan. Dengan kesehariannya yang tampak monoton membuat aku jadi memerhatikannya. Aku jadi cepat sadar akan keberadaan dia. Justru itulah yang membuat aku terkesan padanya.

Tapi sayang, lagi-lagi sayang. Aku rasa tidak banyak yang akan mendukung perasaanku pada Satu. Karena kita terlalu berbeda. Lagi-lagi alasan itu. Latar belakang kami terlalu berbeda. Budaya kami berbeda. Entah apa yang akan terjadi pada perasaanku kali ini.




SATU menolehlah kesini. Ada aku disini yang selalu melihat kearahmu dan mencari hadirmu.



*p.s: Satu sekarang tidak terlalu cuek. Dia mulai mengindahkan hadirku. ;)

1 May 2010


5 comments: